Minggu, 19 Januari 2014

HIDUP MERUPAKAN PILIHAN



Dari waktu kita membuka mata pagi hari, sampai kita memejamkan mata kembali malam hari kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Hidup in memang harus memilih. Pagi ini kita mau pergi atau tidak mau pakai baju warna apa itu semua adalah sebuah pilihan yang harus dipilih. Bahkan kita bisa memilih hidup atau mati. Kalau hidup adalah pilihan, kenapa kita tidak memilih yang enak atau yang nyaman saja? Lau bisa memilih senyum, kenapa mesti cemberut? Kalau bisa memilih tertawa, kenapa mesti menangis? Dan seterusnya. Hidup kita sangat dtentukan oleh pilihan kita, apakah hidup kita hari ini penuh dengan, warna kelabuh bahkan hitam kelam.

Menjadi apa kita didalam hidup ini, juga suatu pilihan. Setelah lulus SMA kita akan menyelesaikan studi hingga memperoleh gelar sarjana, kemudian bekerja sebagai karyawan atau kita akan merintis usaha sendiri atau pilihan lain yang jumlahnya tidak terbatas. Tetapi apa pun pilihan kita yang penting mengupayakan plihan kita agar menjadi kenyataan, karena apa pun yang kita kerjakan pada masa lampau akan memengaruhi keadaan kita masa kini dan apa yang kita persiapkan sekarang akan meneukan menjadi apa kita kelak. Masa depan kita tidak tergantung pada nasib, tapi nasib kita tergantung pada apa yang kita upayakan sekarang untuk mencapai seoertu apa yang kita pilih dan di dalam perkenaan-Nya tentunya.

Sebagai contoh cerita  : Ya hari ini saya mau memilih yang bagus-bagus saja. Masuk kantor saya langsung mengucapkan selamat pagi dengan ramah kepada tiap orag yang saya temui dan tentunya mereka membalas dengan ramah juga dan juga tentunya itu sangat menyenangkan. Siangnya saya ke bank dan mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada satpam yang membukakan pintu ternyata ia tersenyum. Ternyata satpam bisa ramah juga. Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi saya hari yang penuh keramahan, hari yang menyenangkan. Bahkan seseorang yang mempunyai watak tidak menyenangkan dapat berubah jadi ramah ketika kita memilih berlaku ramah pada orang tersebut.

Segala sesuatu dan perubahan hendaknya dapat dimulai dengan pilihan dari diri sendiri. Sebagai contoh nyata :” Diatas makam seorang Bishop Anglican di Westminster Abbey, tertera tulisan : Waktu muda saya inigin mengubah dunia. Makin tua saya ingin mengubah negara, lalu keluarga saya. Namun semuanya gagal. Akhirnya saya sadar. Jika say dapat mengubah diri saya sendiri dengan memberikan teladan, maka saya dapat mengubah keluarga dan dunia”. Hari ini saya belajar banyak bahwa sesuatu itu harus dimulai dari diri sendiri. Kalau ingin orang lain tersenyum, maka tersenyumlah terlebih dahulu. Kalau kita isi hidup ini dengan pilihan ang penuh warna, berwarnalah dunia ini, seperti langit yang dihiasi pelangi.
Selamat Menentukn Piihan !

Sumber: Majalah Kasut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar