Minggu, 06 Mei 2012




1.  Beberapa strategi pembangunan ekonomi,yaitu:
  • Strategi Pertumbuhan 

Inti dari strategi pertumbuhan ini :
1.    Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
2.    Bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah pendistribusian kembali.
3.     Jika terjadi ketidak merataan, hal tersebut merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi.
4.    Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah ketimpangan yang semakin tajam.

  •      Strategi Pembangunan dengan Pemeratan
Inti dari konsep ini adalah dengan ditekankanya peningkatan pembangunan melalui titik sosial engineering,seperti halnya melalui penyusunan rencana induk,dan paket program tertentu.

  •      Strategi Ketergantungan

1.    Inti dari konsep strategi ini adalah Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut kepada negara lain.
2.    teori ini kemudian di kritik oleh Kothari dengan mengatakan “teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan,namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri.

  • Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini di kemukakan oleh Myrdall dan Hirschman,yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah  yang lebih maju.Namun terdapat perbedaan pandanngan kedua tokoh tersebut adalah,bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangakan Hirschman percaya,sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan dikeluarkannya dokumen: Employment, Growth, and Basic Needs : A One World Problem. ILO dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi

Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah tujuan yang hendak dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah :
·         Tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah
·         Akumulasi kapital yang rendah
·         Tingkat pendapatan pada kapital yang rendah
·         Struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang juga kurang berkembang.
Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan bahwa kemiskinan harus secepat mungkin diatasi. Ketimpangan antar daerah ini disebabkan oleh kebijaksanaan penanaman modal yang cenderung hanya diarahkan ke lokasi tertentu dan biasanya bersifat padat modal, selain itu juga disebabkan karena potensi daerah yang berbeda-beda. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada pemerataan antar daerah adalah :
·         Potensi daerah yang berbeda
·         Kebijaksanaan penanaman modal yang berat sebelah
·         Adanya ketimpangan antar daerah.

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

Seperti kita ketahui bersama bahwa salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi. Untuk negara Indonesia peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah. Tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Akibatnya laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas.
Pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi).

Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
·          REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·         REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.  
·         REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. 
·         REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.                                            


·   Perencanaan Pembangunan

Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah :
1.    Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.    Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3.    Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. 
4.     Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
5.    Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6.    Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7.     Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
8.     Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
- Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966

- Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94


Sistem Perekonomian Indonesia
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu organisasi yang menjalin berbagai subyek dalam suat tatanan tertentu.

2. Perkembangan Sistem Perekonomian

a. Sistem Perekonomian Liberalis/Kapitalis
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.

b. Sistem Perekonomian Etatisme/Sosialis

SISTEM Ekonomi Etatisme
“Sistem ekonomi yang seluruh kegiatan  ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat” 

CIRI-CIRI:
•ALAT-ALAT DAN FAKTORPRODUKSI DIKUASAI NEGARA
•KEGIATAN EKONOMISEPENUHNYA DIATUR NEGARA
•HARGA BARANG/JASADITENTUKAN PEMERINTAH
•HAK MILIK PERORANGAN TIDAK DIAKUI
MISAL: KUBA, KOREA, EROPA TIMUR, RRC


C. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.


3. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
  • Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru

Di Indonesia tidak mengijinkan adanya: Free fight liberalism (adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali), Etatisme ( keikut sertaan pemerintah yang terlalu Dominan), Monopoli (pemusatan kekuatan ekonomi pada satu keolmpok tertentu).Meskipun awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem Ekonomi Pancasila, Demokrasi dan mungkin Campuran,namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia.Awal tahun 1950-an sampai 1957 merupakan sejarah adanya corak liberalis dan sistem etatisme dalam perekonomian Indonesia,yang pernah mewarnai perekonomian ditahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.
  • Sistem Ekonomi Setelah Orde Baru

Semua tokoh yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakt untuk kembali menggunakan sistem Demokrasi Ekonomi dan Ekonomi Pancasila sebagai acuan pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
Perekonomian di Orde Baru di awali dengan rehabilitasi,perbaikan,hampir diseluruh sektor kehidupan kecuali sektor ekonomi,rehabilitasi ini terutama ditunjukan untuk :
  • Membersihkan segala aspek kehidupan dai sisa faham dan sistem perekonomian lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunis)
  • Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi yang terjadi pada tahun 1966 sampai 1969,maka dari itu Rencana Pembangunnan Lima Tahun (REPELITA 1) di mulai tahun 1969.

Kamis, 02 Februari 2012

Perkembangan Bisnis Online


Prospek perkembangan bisnis online


Melihat perkembangan bisnis online yang semakin menunjukan peningkatan positif, membuat sebagian besar orang bertanya-tanya. Apa prospek bisnis online tahun 2011 masih cukup menjanjikan? Tidak perlu diragukan lagi, bahwa tahun inipun prospek bisnis online masih sangat menjanjikan. Mengingat jumlah pengguna internet setiap harinya semakin bertambah.
Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia pada pertengahan tahun 2007 kurang lebih 18-20 juta user. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hingga pada tahun 2010 diperoleh data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa pengguna internet sudah mencapai angka 45 juta. Pertumbuhan jumlah pengguna internet di tahun 2011 juga diprediksikan akan mengalami peningkatan yang sangat baik, bahkan para pengamat memprediksikan tahun ini jumlah pengguna internet di Indonesia sudah lebih dari 50 juta orang.
Meningkatnya pengguna internet setiap harinya, memberikan keuntungan besar bagi para pelaku bisnis online. Sebab dengan meningkatnya jumlah pengguna internet, maka peluang pasar merekapun semakin terbuka lebar. Tak heran jika belakangan ini, banyak orang mencoba peruntungan mereka dengan membuka berbagai peluang bisnis melalui dunia maya.
Sekarang ini, bukan hanya penguasa internet seperti google dan facebook saja yang bersaing melakukan inovasi-inovasi baru untuk meramaikan pasar internet. Para pemula juga mulai bermunculan dengan membawa konsep bisnis yang beragam, untuk membidik sasaran pasar tertentu. Tentu hal tersebut akan mewarnai persaingan bisnis online di tahun 2011 ini.

Untuk memenangkan persaingan bisnis online, banyak pelaku bisnis yang berusaha mengoptimalkan blog atau website mereka dengan mencari informasi mengenai kunjungan konsumen. Hal inilah yang mendorong  para pelaku bisnis online, ingin mengetahui tracking blog atau website yang mereka miliki saat ini.
Manfaat dari kegiatan tracking pengunjung antara lain, pelaku bisnis online bisa mengetahui dari mana pengunjung menemukan bisnis onlinenya, berapa banyak jumlah konsumen yang mengunjungi blog atau website tersebut setiap harinya, berapa lama pengunjung browsing di blog atau website Anda, sampai halaman atau content apa saja yang paling sering dikunjungi konsumen. Sehingga Anda mengetahui informasi penting menyangkut perkembangan bisnis online Anda saat ini.
Jika Anda penasaran dan bertanya-tanya, mengapa tracking pada bisnis online penting? berikut kami berikan jawabannya :
  • Dengan mengetahui bagaimana pengunjung menemukan bisnis online Anda (seperti melalui mesin pencarian Google dengan kata kunci tertentu), maka Anda bisa memfokuskan diri untuk meningkatkan jumlah kunjungan dari sumber tersebut. Misalnya saja dengan mengoptimalkan kata kunci tertentu, pada setiap konten yang ada pada bisnis online Anda. Atau bisa juga dengan menggunakan SEO, untuk mempermudah proses pencarian pada mesin Goole. Jadi tidak menutup kemungkinan, jika blog atau website Anda akan muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.
  • Informasi mengenai jumlah pengunjung yang datang ke blog atau website Anda setiap harinya, juga sangat penting bagi Anda. Dengan informasi tersebut, Anda mengetahui seberapa ramai pengunjung bisnis online Anda. Sebab semakin banyak pengunjung yang datang setiap harinya, maka semakin popular pula blog atau website yang Anda miliki.
  • Berapa lama pengunjung browsing di blog atau website Anda, secara tidak langsung memberikan penilaian pada konten yang ada di dalamnya. Jika konten yang ada di dalam blog atau website tersebut bagus, maka pengunjung juga tidak akan segan untuk berlama-lama browsing ditempat Anda. Hal ini menjadi salah satu bahan pertimbangan ketika Anda mengadakan evaluasi konten dan pelayananbagi para konsumen, sehingga Anda mengetahui cara untuk meningkatkan kepuasan pengunjung.
  • Yang keempat, pentingnya tracking dapat membantu Anda dalam menentukan topik yang diminati konsumen. Dengan melihat data konten yang paling sering dikunjungi konsumen, Anda mengetahui minat konsumen. Sehingga untuk topic selanjutnya, dapat disesuaikan dengan minat utama para pengunjung.
Mengetahui perkambangan blog, merupakan salah satu hal wajib bagi pelaku bisnis online. Oleh karena itu, kegiatan tracking sangat diperlukan untuk mendapatkan data perkembangan sebuah blog atau website yang berimbas pada kemajuan bisnis tersebut
Perkembangan zaman yang semakin maju, dengan teknologi internet serta gadget yang semakin canggih, membuat bisnis online semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu alternatif untuk penambah "devisa" diri sendiri. Pada awalnya, kebanyakan orang memang hanya melihat gambaran besar bahwa bisnis online ini hanyalah sebagai bisnis coba-coba. Bila dipikirkan dengan lebih luas, bisnis online ini sebenarnya dapat menjadi sumber penghasilan tambahan Anda di setiap bulannya, mungkin sedikit bumbu serius bisa menjadi katalis yang tepat.

Seperti halnya bisnis lainnya, mendirikan bisnis di ranah online juga memerlukan kerja keras dan kegigihan demi menuai keberhasilan.  Dengan semakin meluasnya penetrasi internet di Indonesia, semakin besar pula peluang pengembangan kewirausahaan, khususnya secara online.  Bila dijabarkan ada beberapa alasan mengapa bisnis online adalah alternatif yang menggiurkan.
Pertama, nilai investasi relatif rendah; investasi utama hanya untuk barang yang dijual, tidak perlu biaya besar untuk membangun toko ataupun sewa lapak tahunan. 
Kedua, modal kerja utama hanyalah sambungan internet, komputer, serta barang dan jasa yang ditawarkan.
Ketiga, resiko investasi bisnis online pun rendah, pemilik bisnis bebas berimprovisasi untuk menemukan produk yang paling pas dan cara terbaik untuk memasarkan bisnisnya. Jumlah pengguna internet yang sudah mencapai 45 juta pengguna merupakan alasan
keempat: potensi pelanggan mencapai jutaan orang. 
Kelima, biaya pendirikan "toko" rendah, bahkan ada platform e-commerce yang sama sekali tidak membebankan biaya registrasi ataupun pendirian toko. 
Biaya operasional toko online pun dapat ditekan. Selama bisnis masih dalam tahap pengembangan, tim pengelola bisa menekan biayanya seminimal mungkin. Hingga sekarang, ada beberapa toko online yang pengelolanya hanya dua hingga tiga orang namun sudah mencetak transaksi hingga puluhan juta tiap bulannya. 
Terakhir, bisnis online memiliki pilihan metode pemasaran yang beragam.  Wirausahawan yang internet savvy kini semakin lihai dalam menggunakan berbagai jaringan sosial dan forum untuk mempromosikan bisnisnya secara gratis untuk meraih pembeli (dan bahkan komunitas yang relevan).

bagaimana cara bisnis online yang sehat, dan diminati konsumen?

Kesuksesan yang di raih oleh pembisnis online tidak lah semudah kelihatannya tetapi kita juga harus memperhatikan beberapa aspek penting yang dapat menarik pelanggan untuk membeli produk-produk yang kita tawarkan. Ini adalah beberapa aspek yang harus kita perhatikan di dalam kegiatan bisnis kita,
Kualitas dan inovasi produk, barang yang kita perjualkan haruslah berkualitas agar tiidak mengecewakan pembeli terlebih kita tidak bertemu langsung dengan pembeli jadi pemilihan kualitas barang harus sesuai bila kita ingin sukses dalam berbisnis.

Foto produk, salah satu cara yang menjadi modal untuk menawarkan barang yang kita jual adalah dengan foto dan gambar. Foto atau gambar yang kita jual harus sesuai dengan yang kita jual. Bila memakai foto dari barang lain yang di pakai oleh model juga harus sesuai dengan barang yang kita tawarkan jangan sampai pembeli kecewa dan merasa tertipu.

Kepercayaan dan keamanan, karna kita berjualan online pembayaran yang kita lakukan juga dengan cara online atau melalui transfer rekening. Hal ini harus sangat di perhatikan karena kita tidak tahu siapa pembeli dan pembeli pun tidak mengetahui penjual. Jadi harus ada kepercayaan satu sama lain untuk masalah pembayaran.

Update penjualan, selain barang-barang yang berkualitas baik kita juga harus memperhatikan trend mode yang sedang ada sekarang, jangan sampai barang-barang yang kita jual tidak banyak yang suka karena kurang up to date dan sudah tidak banyak di pasaran karena ketinggalan zaman.

Keramahan dalam melayani, dalam berbisnis online biasanya pembeli sebelum melilih barang yang mana akan di beli mereka akan banyakbertanya tentang kualitas dan harga yang bias di jangkau jadi dalam melayani pertanyaan mereka kita harus ramah tamah dan tidak kaku.

Promo, semua pembeli pasti sangat mengincar bila ada promo atau bonus, jadi tidak ada salahnya bila pelaku bisnis tersebut memberikan discount atau potongan harga dan bonus-bonus untuk pembelian dengan jumlah tertentu.

Ya sekian yang saya tahu tentang cara menarik konsumen dalam promosi dan kegiatan bisnis yang dapat menjadikan bisnis online lebih di lihat dan diminati konsumen karena kualitas, kepercayaan dan keamanan dan barang-barang yang uptodate.



Jadi kesimpulannya yaitu bisnis online merupakan bisnis yang cukup diminati, Produsen dengan mudah dapat menawarkan produknya melalui media internet.Konsumen pun dapat dengan mudah mendapatkan barang yang diinginkan.Secara keseluruhan bisnis online adalah bisnis yang praktis dan dapat memperoleh keuntungan yang banyak.

Sumber :

Makalah Franchise

Kata Pengantar
          Puji syukur kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat kasih dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah Franchise, dimana dalam makalah ini saya akan membahas mengenai unsur yang berkaitan dalam Franchise.
            Besar harapan saya makalah ini akan bermanfaat bagi semua orang yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai tema tersebut yaitu Franchise. Namun dalam makalah ini tentu pasti ada kesempurnaan untuk itu saya mebutuhkan kritik dan saran agar dapat lebih menyempurnakan makalah ini. 

Daftar isi
          Bab I ( Pendahuluan )
1.1  Latar Belakang
Bab II ( Ulasan materi )
2.1 Sejarah Franchise
2.2 Definisi
2.3 Unsur-unsur Franchise
2.4 Perkembangan Franchise
Bab III ( Penutup )
3.1 Kesimpulan


Bab I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Franchising adalah suatu cara kerja pemasaran produk dengan tujuan memperluas jaringan usaha dengan cepat. Sekarang ini banyak Bisnis Franchise ditemukan terutama dalam bisnis yang menawarkan produk dan jasa, misalnya usaha makanan modern. Banyak kita temukan usaha makanan modern di banyak tempat seperti Pizza hut, Mc Donald, Kentuky Fried Chicken . Untuk itu saya menulis makalah ini karena tema ini cukup menarik untuk dibahas.


                                           

Bab II
Sejarah Franchise

Di Indonesia franchise dikenal sejak tahun 70-an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar tahun 1995. Data Deperindag pada tahun 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima franchise di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima franchise asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada tahun 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada tahun 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris franchise dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada dekade 60-an.

         Franchise saat ini lebih didominasi oleh franchise rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restaurant cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi franchise sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai franchise generasi kedua. Perkembangan sistem franchise yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan franchise digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35% dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya franchise dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis franchise tidak mengenal diskriminasi. Pemilik franchise (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.

                                                                                






2.2 Definisi


Kata franchise sendiri berasal dari bahasa prancis yaitu “franchir”, yang berarti dibebaskan dari membayar upeti atau pajak yang berkuasa.

David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan  dibawah asistensi franchisor.

Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts & Severance, franchise definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.

        menurut PP No.16/1997 franchise diartikan sebagai perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis formal di Indonesia.


2.3 Unsur – Unsur Franchise

Beberapa unsur dari Franchise yaitu :
1.      Harus mempunyai merek dari perusahan dalam bentuk logo atau moto
2.      Dipunyaianya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan memamfaatkan paket usaha miliknya pihak franchisor.
3.      Ada biaya atau fee yang dibayarkan.
Biaya yang terkait dengan adanya waralaba ini adalah initial fee, biaya awal, investasi awal apapun namanya, yang dikaitkan dengan perjanjian waralaba.









2.4 Perkembangan Franchise

Perkembangan Franchise
Di Indonesia ada 20 kategori usaha yang sering atau pernah menjadi objek bisnis franchise:
1.    Bidang usaha makanan
·       Restoran, contoh: Rumah makan Wapo
·       Makanan siap hidang, contoh: McD. KFC, A&W, Burger King
·       Makanan ringan (es krim, yogurt, baked goods, donat, pastry), contoh: Mama Oven, Hagen daaz, Baskin Robins, J.CO
·       Makanan khusus (speciality foods), contoh: Ayam goreng Solo
2.    Jasa konsultan dan keperluan bisnis
·       Aneka jasa konsultan (business aids and services)
·       Jasa pencarian dan penempatan tenaga kerja (employment services)
·       Periklanan dan direct mail
3.    Jasa pemeliharaan, perbaikan dan kebersihan
·       Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan rumah (maintenance, cleanding and sanitation)
·       Jasa kebersihan gedung dan rumah (janitorial, maid and personal services)
·       Jasa pertamanan (lawn garden, agricultural supplies and services)
4.      Jasa pialang pembelian rumah dan penyewaan property, contoh: Ray White, Century 21
5.      Jasa penjualan, pemeliharaan dan reparasi kendaraan bermotor.
6.      Toko pengecer keperluan pribadi dan rumah tangga
·       Toko pengecer barang khusus (speciality retail stores)
·       Toko keperluan sehari-hari (convenience store)
·       Toko pakaian dan sepatu.
7.      Hotel dan tempat penginapan
8.      Kontraktor perumahan dan tempat komercial
9.      Percetakan dan fotocopy
10.  Penjualan dan pemeliharaan perabot rumah tangga seperti home furnishing, retail and repair services)
11.  Penyewaan mobil dan truck
12.  Rekreasi
·       Exercise, sports, entertainment and services
·       Penyewaan video, audio products and services
13.  Penjualan computer dan electronic
14.  Jasa dan produk pemeliharaan kesehatan
15.  Biro perjalanan
16.  Produk dan jasa pendidikan (health aids products and services)
17.  Jasa pengepakan dan pengiriman (package preparation/ shipment/ mail services)
18.  Salon rambut dan kecantikan,
19.  Binatu (laundry and dry cleaning)




BAB III
3.1  Kesimpulan

     
Franchise adalah hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan sukses (mempunyai merek dagang ternama) dengan usahawan yang relative baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan memperluas usahanya dan saling menguntungkan, khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen. 

Franchise sangat membantu para pelaku usaha yang baru memulai ataupun baru terjun ke dalam bidang usaha tersebut karena didalamnya sudah terdapat sistem dan para Franchisee tinggal menjalankan usaha tersebut sesuai dengan sistem sehingga dapat memperolah keuntungan. Franchisee tidak perlu khawatir karena sistem yang dipergunakan sudah teruji sebelumnya.



Sumber